Penyebab, Jenis, dan Cara Mengobati Keputihan

Hai, Girls. Sebagai perempuan normal, kita sering mengalami keputihan, bukan? Keputihan yang merupakan cairan / lendir yang keluar dari kemaluan kita ialah hal yang umum terjadi alasannya adalah berfungsi mempertahankan kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.


Sebenarnya keputihan itu apa sih? Keputihan atau yang juga diketahui dengan istilah leukorrhea yakni cairan yang diproduksi kemaluan kita secara bersiklus. Cairan ini secara alami melakukan tugasnya yang membuktikan badan bekerja sebaiknya membersihkan basil, iritasi, serta nanah dan mengganti sel-sel usang dengan sel gres.


Selain membersihkan organ kemaluan, keputihan juga menjadi cara melindunginya dari problem kesehatan yang serius sekaligus penanda suatu penyakit yang mungkin kita alami. Namun demikian, kita mesti mampu membedakan mana keputihan normal dan keputihan yang nggak normal, Girls. Ada beberapa tanda-tanda yang mesti kita pahami berikut ini.




Table of Contents




Gejala Keputihan


Gejala keputihan normal:



  1. Cairan keputihan nggak berwarna (bening) atau berwarna putih susu.

  2. Cairan keputihan akan tebal dan lengket dikala menjelang siklus haid.

  3. Cairan nggak mempunyai bau, atau wangi menyengat.

  4. Di celana dalam kita, cairan akan meninggalkan jejak kekuningan.

  5. Tesktur cairan keputihan mampu berubah tergantung siklus menstruasi.

  6. Muncul lumayan banyak dengan tekstur licin dan lembap beberapa hari di antara siklus haid atau selama ovulasi.


Gejala keputihan nggak normal:



  1. Cairan keputihan akan berlawanan warna, amis, atau tekstur dari umumnya. Warna keputihan bisa beragam, dari mulai putih, kekuningan, kehijauan, abu-debu, hingga kemerahan (alasannya adalah bercampur darah). Sementara baunya tidak sedap, bau, wangi, busuk yang cukup menyengat.

  2. Cairan keputihan keluar lebih banyak dari umumnya.

  3. Keluar darah setelah berafiliasi seksual atau di luar agenda haid.

  4. Keputihan disertai gatal atau perih.

  5. Keputihan diikuti nyeri di panggul atau nyeri dikala buang air kecil.

  6. Ada rasa terbakar di area kemaluan.


Kalau kau mengalami tanda-tanda keputihan yang nggak wajar tersebut, HaiGadis sarankan langsung periksa ke dokter ya, Girls. Namun, setelah mengetahui gejalanya, kau juga harus tahu penyebab keputihan. Karena, penyebab keputihan normal dan nggak wajar pastinya berlawanan. Nah, simak yuk!


Penyebab keputihan:




  1. Perubahan hormon


    Hormon pada wanita memang rentan mengalami perubahan. Sebagai contoh, keputihan yang terjadi setidaknya 6 bulan sebelum seorang perempuan mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.



  2. Ovulasi


    Saat ovulasi, area sekitar serviks akan menghasilkan cairan putih dalam jumlah besar. Jangan cemas, cairan ini memiliki faedah lho. Pertama, untuk menolong sperma masuk ke serviks kemudian berlanjut ke rahim dan melakukan pembuahan di tuba falopi. Kedua, cairan ini juga menyeleksi sperma sehat yang mampu masuk ke dalam atau tidak boleh di luar. Hal ini lazimnya timbul pada hari ke-12 hingga ke-14 sesudah menstruasi terakhir. Kalau kau mendapati keputihan di fase ini, artinya kamu sedang ada pada era subur, Girls.



  3. Stres


    Saat kita sedang stres, hormon di dalam badan akan mengalami fluktuasi lho Girls. Dampaknya, cairan di area kemaluan akan keluar dalam jumlah banyak. Cairan ini tidak memperlihatkan efek apa-apa. Namun, kita tetap mesti mempertahankan kebersihan biar terhindar dari kemungkinan terjadi abses.



  4. Tanda kehamilan


    Wanita yang mengalami kehamilan juga terjadi keputihan wajar lho, Girls. Keputihan ini memiliki warna putih susu dengan konsistensi yang berbeda-beda. Semakin mendekati trimester tamat, cairan akan makin kental sehingga rahim dan janin akan terlindungi dari jerawat.



  5. Memasuki menopause


    Seperti kita tahu, bahwa perempuan yang usianya telah berada di angka 50 tahun juga kerap mengalami keputihan. Cairan keputihan yang dihasilkan dipicu menurunnya hormon saat masa menopause sehingga wanita mulai mengalami menstruasi yang tidak teratur. Hal ini akan memicu ketidakseimbangan kuman di kemaluan, bahkan bisa menjadikan radang (vaginitis).



  6. Efek samping kontrasepsi


    Wanita memang acap kali membutuhkan kontrasepsi untuk menghalangi kehamilan yang berlebihan. Kontrasepsi yang dipakai juga memengaruhi jumlah cairan keputihan, lho Girls. Alat kontrasepsi mempunyai kandungan hormon wanita, sehingga badan akan meresponsnya dengan menciptakan banyak cairan di area kemaluan. Nggak usah cemas, keluarnya carian keputihan ini cukup masuk akal kok meski sering membuat kita nggak nyaman.



  7. Minum antibiotik


    Minum antibiotik juga dapat mengakibatkan keputihan, Girls. Cairan yang keluar dari kemaluan kita umumnya akan sedikit menggumpal dan keluar dalam jumlah besar.



Penyebab keputihan yang perlu diwaspadai:




  1. Infeksi jamur


    Salah satu penyebab keputihan asing yaitu infeksi jamur Candida albicans yang mampu mengakibatkan cairan keputihan berupa bongkahan-bongkahan kental berwarna putih keruh yang diselimuti cairan encer berair. Infeksi jamur ini lazimnya disebabkan oleh stres, memiliki penyakit diabetes kronis, memakai alat kontrasepsi, hamil, minum antibiotik, dan metode kekebalan badan yang lemah. Namun demikian, yang sungguh perlu diwaspadai adalah keputihan akibat bengkak jamur karena penyakit diabetes kronis maupun sistem kekebalan badan yang lemah akhir obat atau penyakit. Misalnya saja penyakit HIV.



  2. Infeksi bakteri


    Infeksi area kemaluan akhir basil dinamakan bacterial vaginosis. Tanda dan gejala yang timbul antara lain: keputihan berwarna putih, keabuan, atau hijau; kemaluan terasa gatal; ada rasa terbakar saat buang air kecil; dan berbau nggak sedap. Hal ini umumnya akan terjadi bila kita sering berubah-ganti pasangan seksual dan nggak mempraktikkan seks kondusif.



  3. Radang leher rahim (serviks)


    Radang pada leher rahim dapat menyebabkan keputihan yang perlu diwaspadai, Girls. Peradangan pada serviks ini disebabkan oleh infeksi

    menular seksual, alergi alat kontrasepsi, dan pertumbukan basil berlebih. Munculnya keputihan ajaib ini bahkan dibarengi dengan gejala lain, misalnya sakit saat kencing hingga perdarahan sehabis seks.



  4. Radang panggul


    Radang panggul umumnya ditandai dengan keputihan berlebih dan warnanya yang nggak biasa serta berbau tak sedap. Radang ini disebabkan oleh basil yang ditularkan lewat kegiatan seksual. Bakteri ini akan menyebar ingga ke rahim, jalan masuk tuba, dan ovarium.



  5. Kanker serviks


    Penyakit ini menyerang leher rahim dengan keputihan tidak wajar selaku salah satu tandanya. Cairan keputihan yang keluar biasanya berwarna putih dengan tekstur cair atau cokelat disertai darah plus wangi menyengat.



  6. Kencing abses (gonore)


    Kencing infeksi disebabkan oleh basil Neisseria gonorrhoeae yang hendak menyebabkan keputihan nggak normal terjadi. Bakteri ini lazimnya ditularkan melalui kekerabatan seksual antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat. Terutama pada orang yang sering berganti pasangan seksual dan melaksanakan seks yang nggak aman, Girls.



  7. Trikomoniasis


    Penyakit jerawat menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginali ini bisa ditandai dengan keputihan yang berwarna keabuan, kuning, atau hijau. Selain itu, cairan vagina umumnya mengeluarkan wangi nggak sedap yang cukup menyengat. Waspadai ya, Girls.



Nah, jikalau keputihan-keputihan yang perlu diwaspadai tersebut terjadi, kamu harus tahu cara mengatasinya, Girls.


Pengobatan keputihan:


Untuk keputihan wajar , tentu saja mengatasinya nggak butuh penanganan medis secara khusus. Kita mampu melakukannya dengan membersihkan area kewanitaan secara rutin untuk menetralisir cairan atau lendir keputihan tersebut. Kendati demikian, untuk mengobati keputihan tidak normal, kita tetap memerlukan saran dokter. Pengobatan pun dilaksanakan sesuai dengan penyebab keputihan yang terjadi.




  1. Obat antibiotik untuk keputihan alasannya adalah bakteri


    Antibiotik lazimnya tersedia dalam bentuk pil atau krim oles yang akan mengurangi kuman penyebab keputihan gila. Obat antibiotik digunakan untuk keputihan yang disebabkan oleh abses basil (bacterial vaginosis). Contoh obatnya antara lain Metronidazole (Flagyl) yang berupa pil atau gel dan dioleskan pada vagina, Tinidazole (Tindamax) yang berbentuk krim dan dioleskan tipis-tipis pada vagina, serta Clindamycin yang berbentuk krim yang fungsinya akan menghalangi bakteri menyebar ke bab badan lain.



  2. Obat antijamur untuk keputihan karena jerawat jamur


    Obat ini tersedia dalam bentuk krim atau salep yang dioleskan di bagian dalam vagina. Bahkan obat mampu juga berupa tablet. Obat-obatan tersebut misalnya miconazole, terconazole, clotrimazole, atau butoconazole yang dipakai untuk jangka pendek selama tiga hingga tujuh hari. Sementara untuk tanda-tanda bisul berat, obat yang dipakai ialah fluconazole.



  3. Obat untuk keputihan alasannya adalah trikomoniasis


    Obat ini diberikan bila keputihan disebabkan oleh parasit penyebab penyakit trikomoniasis. Jenis obatnya antara lain antibiotik metronidazole (flagyl) atau tinidazole berupa pil dalam dosis tunggal.



  4. Obat untuk keputihan sebab gonore


    Untuk keputihan akhir gonore, obat pada taraf ringan yakni penisilin. Namun, untuk kasus gonore parah, obat yang diberikan berupa Azithromycin, Doxycyclin, Ceftriaxone, dan Erythromycine. Tentu saja penggunaan obat-obat ini harus dikonsultasikan ke dokter, Girls.



  5. Obat untuk keputihan alasannya radang panggul


    Jika keputihan yang terjadi disebabkan karena radang panggul, maka obat-obatnya antara lain Ofloxacin dan Moxifloxacin.



  6. Obat untuk keputihan alasannya radang leher rahim (serviks)


    Obat yang digunakan untuk radang leher rahim tergantung dari jenis bengkak penyebabnya. Jika penyebabnya gonore, maka obat diubahsuaikan dengan obat infeksi karena gonore.



  7. Obat untuk keputihan alasannya adalah kanker serviks


    Kalau untuk perkara yang satu ini, penanganannya nggak hanya pada keputihan saja Girls. Namun juga meliputi pengobatan untuk kankernya. Kemoterapi, radiasi, dan operasi menjadi mekanisme pengobatan kanker serviks yang banyak dipakai. Akan tetapi, juga disertai penanganan dengan obat-obat mirip Cisplatin, Carboplatin, Paclitaxel, Topotecan, dan Gemcitabine.



Girls, pengobatan di atas ialah upaya kuratif bila keputihan aneh atau tidak normal sudah terjadi. Namun, kita tetap harus melakukan pencegahan dengan upaya preventif, bukan? Karena menghalangi lebih baik daripada mengobati. Dan berikut ialah beberapa cara mencegah keputihan.


Cara menghalangi keputihan aneh:



  1. Kita harus rutin membersihkan vagina dengan sabun dan air hangat sehabis buang air kecil atau besar, kemudian keringkan. Oh ya, hindari membersihkan vagina dengan semprotan air ya. Hal ini akan menghilangkan kuman baik di dalam vagina.

  2. Menggunakan celana dalam yang yang dibuat dari 100% katun untuk mempertahankan kelembaban vagina. Oh ya, hindari memakai celana dalam terlalu ketat ya, Girls.

  3. Hindari menggunakan sabun kewanitaan yang mengandung parfum, sebab akan mengusik keseimbangan basil baik.

  4. Ketika menstruasi, seharusnya mengubah pembalut setiap 3-5 jam sekali untuk mempertahankan kebersihan vagina.

  5. Melakukan korelasi seks yang sehat dan kondusif.


Itu beliau ulasan HaiGadis perihal keputihan. Keep healthy ya Girls. Semoga berguna.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel